Minggu, 24 Maret 2019

Review Buku Public Relation

Add caption
Buku yang saya Review adalah PUBLIC RELATION penerbit andi.Buku ini di buat oleh Dr.Syarifuddin S.Gassing,B.E.,M.Si. dan Suryanto,S.Sos.,M.Si.

  • Kenapa saya memilih Buku ini?
Karena pemahaman masyarakat terhadap profesi humas belum sepenuhnya benar.Persepsi masyarakat tentang humas masih berkisar pada masalah pekerjaan yang berkaitan dengan bagaimana menjalin hubungan dengan orang lain yang harus dilakukan oleh suatu lembaga.
Itulah sebabnya saya memilih buku Public Relation karena di dalam buku ini terdapat banyak materi yaitu :

  1. Konsep Dasar Public Relation
  2. Sejarah Public Relation
  3. Public Relation Pemerintah dari Masa ke Masa
  4. Program Kerja dan Perencanaan
  5. Public Relation dan Organisasi
  6. Fungsi Manajamen Public Relation
  7. Komunikasi dan Public Relation
  8. Alat dan Ragam Public Relation
  9. Profesi Public Relation
  10. Media Massa dan Public Relation 
  11. Membangun Citra dan Reputasi
  12. Memahami Konflik dan Krisis
  13. Kode Etik Profesi Public Relation

Seminar Broadcasting Radio Elshinta Palembang

Tanggal,12 Februari 2019 Elshinta mengadakan seminar Broadcasting Radio. Seminar ini menghadirkan 3 Narasumber yaitu : Ibu Sumarni Bayu Anita,S.Sos.,M,A.,Anggun Prima,Hari Ansor.
Pada Seminar ini,Elshinta juga mengadakan lomba Baca Berita Radio,Lomba Vlog Competition.

Saya turut andil dalam mengikuti lomba Vlog Competition dan alhamdulilah tim kami mendapatkan Juara 1.


Personal Branding

Profile :
  • Nama : Elisa Aryani
  • TTL : Bengkulu,14 Maret 2000
  • Alumni : Sma Negri 7 Bengkulu
  • Kuliah : STISIPOL Candradimuka
  • Jurusan : Ilmu Komunikasi (S1)
  • Value :
Saya lulusan dari SMA NEGERI 7 KOTA BENGKULU,keunggulan dalam diri saya adalah saya bisa mengedit video pendek,selalu memberikan style yang unik setiap harinya,ramah terhadap orang,dan saya orang nya selalu mempunya ide dan kreatifitas setiap harimya,saya orang nya tidak suka menyamai suatu karya orang lain.Saya juga orangnya percaya diri,aktif dalam berorganisasi,dan terakhir saya menjabat sebagai Sekretaris MPK di SMA saya,pengalaman saya menjadi sekretaris adalah,membuat proposal untuk di sebarkan ke PT,atau donatur untuk menyeleenggarakan acara Ultah SMA.

  •  Skill :
  1. Mengedit Video
  2. Mengedit Picture 
  3. Singing
  4. Aktif Berorganisasi
  • Appereance : Penampilan diri
Saya orang yang sangat aktif,tidak bisa diam.saya selalu mencipta kan ide dan kreatifitas saya.
  • Authentic : Keaslian pada diri sendiri
Saya orang yang tidak bisa ditebak karena saya selalu memperlihatkan ke publik kalau saya itu ceria setiap harinya,dan paling tidak suka menceritakan hal pribadi saya kepublik,tidak suka pencitraan,dan mencari muka.
  

Table Manner di Hotel Harper Palembang




Pada tanggal,7 Maret 2019 Ilmu Komunikasi Reguler Pagi Semester 2 mengadakan Table Manner di hotel Harper Palembang.Yang di dampingi oleh Ibu Sumarni Bayu Anita,S.Sos.,M.A selaku Dosen Pengampu Dasar-dasar Public Relation.

Etik Makan atau Table Manner adalah aturan yang harus dilakukan saat bersantap bersama di meja makan. Etika makan diperkenalkan oleh bangsa Eropa yang merupakan aturan standar terutama saat bersantap bersama-sama di sebuah acara resmi atau acara makan bersama di keluarga besar. 
TATA CARA TABLE MANNER
Bicara tentang cara makan atau tata cara makan, cara makan seperti apa yang biasa anda gunakan? Cara makan bisa berhubungan dengan cara kita menggunakan alat untuk menyantap makanan atau bisa juga berhubungan dengan bagaimana kita makan seperti makan cepat, lambat, pakai banyak sambal, dan lain sebagainya.
Untuk alat makan, Di Indonesia sebagian besar orang biasa makan dengan menggunakan sendok dan garpu.  Ya inilah cara makan yang umum di gunakan di Indonesia, selain cara makan langsung dengan tangan tentunya. Tapi di samping itu ada banyak cara makan dengan menggunakan peralatan lain di Indonesia, beberapa di antaranya adalah:
1)      Sendok dan garpu
Ini adalah cara makan yang sangat umum di Indonesia dan pasti anda telah paham bagaimana makan dengan cara seperti ini.  Anda tinggal memegang sendok di tangan kanan dan garpu di tangan kiri (kecuali anda kidal).  Makan dengan sendok dan garpu sangatlah mudah, sendok digunakan untuk mengambil makanan dan garpu dapat digunakan untuk menusuk makanan atau membantu mengumpulkan makanan di sendok, begitu mudah.  Jika anda makan mie, anda bisa menggunakan garpu untuk memilin mie dan memakannya atau bisa juga menggunakan garpu untuk mengangkat sebagian mie lalu menaruhnya dahulu pada sendok anda.  Kesulitan utama dalam makan dengan sendok dan garpu adalah pada saat anda memakan daging berukuran besar seperti saat makan steak.  Jika anda makan steak dengan sendok dan garpu, maka cara terbaik yang bisa anda lakukan adalah menusukkan garpu untuk menahan daging lalu menggunakan ujung sendok untuk membuat potongan kecil dari daging steak, walaupun hal ini mungkin sulit dilakukan kalau daging steak anda liat / tidak lunak.
2)      Pisau dan garpu
Makan dengan garpu dan pisau saat ini menjadi makin umum dengan menjamurnya rumah makan yang menyediakan steak sebagai hidangan utamanya, bagaimana cara menggunakannya? Cara makan dengan pisau dan garpu tidaklah sulit, anda tetap memegang garpu di tangan kiri anda serta pisau di tangan kanan anda.  Garpu digunakan untuk menusuk dan menahan makanan pada tempatnya selagi anda memotong makanan tersebut menjadi potongan yang lebih kecil menggunakan pisau anda.  Setelah terpotong, maka anda memakan potongan kecil tadi menggunakan garpu, jangan menggunakan pisau anda untuk memakan makanan, karena selain tidak benar hal ini juga beresiko menyebabkan lidah anda teriris pisau secara tidak sengaja.  Kekurangan dari penggunaan pisau dan garpu adalah anda akan kesulitan menyantap makanan yang berkuah, anda mungkin akan tetap membutuhkan sendok untuk menikmati kuah dari makanan anda.

3)      Sumpit
Makan dengan memakai sumpit juga bukan merupakan hal yang asing di Indonesia.  Tempat-tempat makan bertema Jepang, Cina, atau Korea biasanya selalu menyediakan sumpit bagi anda.  Makan dengan menggunakan sumpit memiliki seni tersendiri, anda harus bisa memegang sumpit dengan benar agar dapat menyantap hidangan anda dengan nyaman dan terhindar dari rasa sakit atau nyeri di tangan akibat cara memegang sumpit yang salah.  Saat makan dengan sumpit, usahakan untuk selalu menjepit makanan anda dengan sumpit dan jangan menusuk makanan serta menggunakan sumpit seperti anda menggunakan garpu.

4)      Pulukan / Menggunakan tangan
Makan dengan menggunakan tangan adalah salah satu cara makan yang wajar di Indonesia, khususnya untuk menyantap makanan-makanan yang tidak berkuah.  Makan dengan menggunakan tangan sangatlah mudah, hal yang perlu anda perhatikan adalah usahakan anda hanya menggunakan bagian ujung dari jari-jari anda saat makan.  Biasanya orang yang makan dengan lahap dengan menggunakan tangan akan terlihat sangat menikmati makanannya dan membuat orang yang melihat jadi lapar ingin ikut makan
5)      Suru
Untuk yang satu ini, mungkin suru adalah kata yang asing bagi telinga anda.  Suru adalah sebuah alat makan yang biasanya terbuat dari daun pisang, dan biasa digunakan untuk menyantap pecel di beberapa daerah di Jawa Tengah.  Suru berfungsi seperti sendok, dua atau tiga lembar daun pisang berukuran sekitar 3 x 7 cm ditumpuk menjadi satu, lalu anda memegang salah satu ujung daunnya dengan cara ibu jadi di bagian atas dan menekan bagian tengah daun agar bagian tengah daun melengkung ke dalam, lalu jari telunjuk dan jari tengah di bagian bawah daun kiri dan kanan untuk menopang daun.  Setelah itu daun akan menjadi seperti sendok dan siap digunakan untuk makan.


Kapan memulai makan:
Tidak sesuia dengan nasehat orang tua, para pakar etiket malah menganjurkan untuk memulai makan tanpa harus selalu menunggu orang lain – mulailah makan saat makanan hangat disajikan. Untuk makanan dingin atau buffets, tunggulah hingga tuan rumah mempersilakan makan, dan tunggu pula hingga tamu utamanya mulai mengambil makanan.
 
 

Tokoh Favorit Public Relation

Walter Lippmann

Walter Lippmann (23 September 1889 - 14 Desember 1974)  adalah seorang penulis, reporter, dan komentator politik Amerika yang terkenal karena menjadi orang pertama yang memperkenalkan konsep Perang Dingin, yang menciptakan istilah "stereotip" dalam psikologi modern. Artinya, dan mengkritisi media dan demokrasi di kolom surat kabar dan beberapa buku, terutama Opini Publik tahun 1922.  Lippmann juga seorang penulis terkenal untuk Dewan Hubungan Luar Negeri, sampai dia berselingkuh dengan istri editor Hamilton Fish Armstrong, yang menyebabkan terjerembab antara kedua pria tersebut. Lippmann juga memainkan peran penting dalam daftar penyelidikan Woodrow Wilson, World War I, sebagai direktur risetnya. Pandangannya tentang peran jurnalistik dalam demokrasi kontras dengan tulisan-tulisan kontemporer John Dewey dalam apa yang secara retrospektif menamai debat Lippmann-Dewey. Lippmann memenangkan dua Hadiah Pulitzer, satu untuk kolom surat kabar sindikasi "Today and Tomorrow" dan satu lagi untuk wawancara tahun 1961 tentang Nikita Khrushchev.

Dia juga sangat dipuji dengan gelar-gelar yang berkisar dari jurnalis "paling berpengaruh" abad ke-20, kepada Father of Modern Journalism.

Michael Schudson menulis bahwa James W. Carey menganggap buku Walter Lippmann sebagai Opini Umum sebagai "buku pendiri jurnalisme modern" dan juga "buku pendiri dalam studi media Amerika Serikat".
Lippmann adalah seorang jurnalis, seorang kritikus media dan seorang filsuf amatir yang mencoba untuk mendamaikan ketegangan antara kebebasan dan demokrasi di dunia yang kompleks dan modern, seperti dalam buku 1920-an Liberty and the News. Pada tahun 1913, Lippmann, Herbert Croly, dan Walter Weyl menjadi editor utama majalah The New Republic.

Walter Lippmann adalah salah satu elang terhebat di antara para intelektual New Republic. Dia telah mendorong Croly untuk mendukung Woodrow Wilson dan kemudian berkolaborasi dengan Edward M. House untuk mendorong Wilson memasuki Perang Dunia I. Segera, Lippmann, seorang penggemar wajib militer, harus menghadapi kenyataan bahwa dirinya sendiri, baru berusia 27 tahun dan baik-baik saja. Kesehatan, sangat memenuhi syarat untuk draf tersebut. Felix Frankfurter, Profesor Hukum Harvard yang progresif dan rekan dekat staf editorial New Republic, baru saja terpilih sebagai asisten khusus Sekretaris Menteri Baker. Lippmann merasa bahwa layanan yang tak ternilai harganya bisa lebih baik digunakan untuk merencanakan dunia pascaperang daripada bertempur di parit. Jadi dia menulis surat kepada Frankfurter untuk meminta pekerjaan di kantor Baker. "Apa yang ingin saya lakukan," dia memohon, "adalah mencurahkan seluruh waktuku untuk belajar dan berspekulasi mengenai pendekatan perdamaian dan reaksi dari kedamaian. Apa menurutmu kau bisa membebaskanku dengan alasan seperti itu?" Dia kemudian bergegas untuk meyakinkan Frankfurter bahwa tidak ada yang "pribadi" dalam permintaan tersebut. Frankfurter telah membuka jalan, Lippmann menulis surat kepada Sekretaris Baker. Dia meyakinkan Baker bahwa dia hanya melamar pekerjaan dan membebaskan draf atas permohonan orang lain dan dengan tegas tunduk pada kepentingan nasional. Seperti yang dikatakan Lippmann dalam demonstrasi cant yang luar biasa, "Saya telah berkonsultasi dengan semua orang yang nasehatnya saya hargai dan mereka mendorong saya untuk mengajukan pembebasan. Anda dapat mengerti bahwa ini bukan hal yang menyenangkan untuk dilakukan, namun setelah mencari Jiwa saya sejujurnya seperti saya tahu bagaimana, saya yakin bahwa saya bisa melayani sedikit lebih efektif daripada sebagai pribadi tentara. "

Selama perang, Lippmann menugaskan seorang kapten di Angkatan Darat pada tanggal 28 Juni 1918, dan ditugaskan ke bagian intelijen markas AEF di Prancis. Dia ditugaskan ke staf DPR pada bulan Oktober dan terikat pada Komisi Amerika untuk menegosiasikan perdamaian pada bulan Desember. Dia kembali ke Amerika Serikat pada bulan Februari 1919 dan segera dipulangkan.

Melalui hubungannya dengan House, dia menjadi penasihat Wilson dan membantu penyusunan pidato Wilson Fourteen Points. Dia dengan tajam mengkritik George Creel, yang ditunjuk Presiden untuk memimpin upaya propaganda perang di komite mengenai Informasi Publik. Sementara dia siap untuk mengekang naluri liberalnya karena perang tersebut mengatakan bahwa dia "tidak memiliki keyakinan doktrin tentang kebebasan berbicara," dia tetap menyarankan Wilson bahwa penyensoran seharusnya "tidak pernah dipercayakan kepada siapapun yang tidak toleran terhadap dirinya sendiri, atau siapa pun yang tidak berkepribadian. Dengan catatan panjang kebodohan yang merupakan sejarah penindasan. "

Lippmann memeriksa liputan surat kabar dan melihat banyak ketidakakuratan dan masalah lainnya. Dia dan Charles Merz, dalam sebuah studi tahun 1920 berjudul A Test of the News, menyatakan bahwa liputan New York Times tentang revolusi Bolshevik bias dan tidak akurat. Selain kolom surat kabarnya "Today and Tomorrow", ia menulis beberapa buku. Lippmann adalah orang pertama yang membawa ungkapan "perang dingin" ke mata uang umum, dalam buku tahun 1947 dengan nama yang sama.

Lippmann yang pertama kali mengidentifikasi kecenderungan para jurnalis untuk menggeneralisasi orang lain berdasarkan gagasan tetap. Dia berpendapat bahwa orang-orang, termasuk wartawan, lebih cenderung percaya "gambar di kepala mereka" daripada menghakimi oleh berpikir kritis. Manusia mengembunkan gagasan menjadi simbol, tulisnya, dan jurnalisme, sebuah kekuatan dengan cepat menjadi media massa, adalah metode yang tidak efektif dalam mendidik publik. Bahkan jika wartawan melakukan pekerjaan yang lebih baik untuk menginformasikan masyarakat tentang isu-isu penting, Lippmann percaya "massa masyarakat baca tidak tertarik untuk belajar dan mengasimilasi hasil penyelidikan yang akurat." Warga negara, tulisnya, terlalu mementingkan diri sendiri untuk peduli terhadap kebijakan publik kecuali berkenaan dengan isu-isu lokal yang mendesak.


Warisan
Konsensus Almond-Lippmann
Kesamaan antara pandangan Lippmann dan Gabriel Almond menghasilkan apa yang kemudian dikenal sebagai konsensus Almond-Lippmann, yang didasarkan pada tiga asumsi:

  1. Opini publik bergejolak, bergeser tak menentu dalam menanggapi perkembangan terbaru. Keyakinan massal di awal abad ke-20 adalah "terlalu pasifis dalam damai dan terlalu berperang dalam perang, terlalu netral atau sesuai dalam negosiasi atau terlalu keras kepala" 
  2. Opini publik tidak koheren, kurang memiliki struktur yang teratur atau konsisten sedemikian rupa sehingga pandangan warga AS dapat digambarkan sebagai "ketidaksetujuan" 
  3. Opini publik tidak relevan dengan proses pembuatan kebijakan. Pemimpin politik mengabaikan opini publik karena kebanyakan orang Amerika tidak dapat "memahami atau mempengaruhi kejadian-kejadian di mana kehidupan dan kebahagiaan mereka diketahui dapat diandalkan." 

Debat Liberal / neoliberal 
Pertemuan para intelektual liberal terutama dari Prancis dan Jerman yang diselenggarakan di Paris pada bulan Agustus 1938 oleh filsuf Prancis Louis Rougier untuk membahas gagasan yang diajukan oleh Lippmann dalam karyanya The Good Society (1937), Colloque Walter Lippmann dinamai menurut namanya.

Jurnalisme
Rumah Walter Lippmann di Harvard University, yang menampung Yayasan Jurnalisme Nieman, juga dinamai menurut namanya. Noam Chomsky dan Edward S. Herman menggunakan salah satu frasa tangkapan Lippmann, "Manufacture of Consent," untuk judul buku mereka, Manufacturing Consent, yang berisi bagian-bagian yang kritis terhadap pandangan Lippmann tentang media.

Pembukaan S2 Ilmu Komunikasi STISIPOL Candradimuka Palembang


PEMBUKAAN PASCASARJANA ILMU KOMUNIKASI ( M.I.Kom ) STISIPOL CANDRADIMUKA

 

Palembang,14 Maret 2019 –STISIPOL Candradimuka akan membuka program pascasarjana Ilmu Komunikasi,sebelumnya STISIPOL Candradimuka berhasil membuka program Pascasarjana Magister Administrasi Negara,namun banyak nya peminat dari para alumni ilmu komunikasi S1 STISIPOL Candradimuka untuk adanya program pascasajana Magister Ilmu Komunikasi.
Akhirnya,dari beberapa pertimbangan dan rapat,Pascasarjana Ilmu Komunikasi akan segera dibuka.Pascasarjana Ilmu Komunikasi di buka dan diresmikan 23 Maret 2019 dan juga akan mengadakan Press Conference yang akan mengundang kurang lebih 20 awak media,baik dari media cetak,media massa,media online,dan para selebgram STlSIPOL Candradimuka.
Yang terlibat dalam pembukaan S2 Ilmu Komunikasi beberapa para dosen dan ketua jurusan Ilmu Komunikasi Stisipol Candradimuka yaitu : Kajur Ilmu Komunikasi Ibu Sumarni Bayu Anita, S.Sos,M.A,Bapak M.Febrianza, M.Si,Bapak Icuk Muhammad Sakir, S.Sos, M.Si,Bapak Budi Santoso,S.Sos,M.Comn,dan Ibu Hj. Siti Lady Havivi,M.Soc.Sc.
“Karna banyak nya peminat dari mahasiswa ilmu komunikasi dari strata1 untuk melakukan pendidikan ke jenjang lebih tinggi lagi ke S2 ilmu komunikasi,sedangkan S2 ilkom di Sumatera Selatan ini khusunya masih sangat kurang,yang baru ada ini ada di Bina Darma Sedangkan Unsri pun belum ada S2 Ilmu Komunikasi,kalo kita mau meneruskan S2 Ilmu Komunikasi yang strata2 kita mesti menempuh pendidikannya di Jakarta dan di Bandung.Mangkanya,S2 Komunikasi STISIPOL Candradimuka dibuka,berharap mahasiswa dan mahasiswi yang ingin melanjutkan S2 komunikasi lebih baik di sini,karena sudah ada program Pascasarjana di Palembang ini.harapannya mahasiswanya berminat ke program pascasarjana Ilmu Komunikasi STISIPOL Candradimuka.”lanjut Ibu Marleni, S.E.,M.I.Kom selaku Sekjur S1 Ilmu Komunikasi STISIPOL Candradimuka.
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komunikasi STISIPOL Candradimuka melaksanakan tes masuk :
·         Gelombang I : Agustus 2019
·         Gelombang II : Januari 2020


Untuk pilihan konsentrasi :
·         Komunikasi Politik
·         Corporate & Marketing Communication
Untuk Info lebih lanjutnya bisa menghubungi lewat via telepon ke nomor 0821-22288220 dan untuk lebih lanjutnya bisa check ke website www.stisipolcandradimuka.ac.id.
Pendafaran dilaksanakan setiap hari Senin s/d Sabtu pukul 08.30 s/d 16.30 WIB.Pilihan waktu perkuliahan :
·         Reguler Pagi ( Rabu & Kamis 08.00 WIB )
·         Reguler Sore ( Rabu & Kamis 16.30 WIB )
·         Non- Reguler ( Sabtu 08.00 WIB )
Untuk kalian para calon mahasiswa S2 Ilmu Komunikasi STISIPOL Candradimuka yang ingin bergabung,ada beberapa persyarataan yang perlu dibawa ketika mendaftar yaitu :
1.    Fotokopi ijazah S1/D4 dan transkip yang telah dilegalisir ( @2lembar )
2.    Fotokopi KTP ( 1 lembar )
3.    Pasfoto formal terbaru berwarna ukuran 2*3, 2*4,dan 4*6 ( masing-masing 2 lembar )
Hari ini,tepatnya pada tanggal 14 Maret 2019 penyerahan SK program Pascasarjana Magister Ilmu Komunikasi Stisipol Candardimuka yang bertempat di Novotel Bandar Lampung.SK diserahkan langsung oleh LLDIKTI Wil.II Prof.Slamet Widodo Kepada Ibu Dr.Hj.Lisahapsari Prihartini, M.Si didampingi oleh Bapak.H. Yudi Dewanto,SE selaku ketua yayasan Seni dan ilmu Pengetahuan Candradimuka,Dengan ini,secara resmi program Pasca Sarjana Magister Ilmu Komunikasi STISIPOL Candradimuka telah dibuka.