Senin, 18 Maret 2019

ETIKET & KEPRIBADIAN


 ETIKET & KEPRIBADIAN




Etika sebagai ilmu yang menyelidiki tentang tanggapan kesusilaan atau etis, yaitu sama halnya dengan berbicara moral. Manusia disebut etis, ialah manusia secara utuh dan menyeluruh mampu memenuhi hajat hidupnya dalam rangka asas keseimbangan antara kepentingan pribadi dengan pihak yang lainnya, antara rohani dengan jasmaninya, dan antara sebagai makhluk berdiri sendiri dengan penciptanya. Termasuk didalamnya membahas nilai-nilai atau norma-norma yang dikaitkan dengan etika (Keraf, 1991 : 23).

Kata etiket adalah berkaitan dengan nilai sopan santun, tata krama dalam pergaulan formal. Persamaannya adalah mengenai perilaku manusia secara normatif yang etis. Artinya memberikan pedoman atau norma-norma tertentu yaitu bagaimana seharusnya seseorang itu melakukan perbuatan dan tidak melakukan perbuatan dan tidak melakukan sesuatu perbuatan.

Pengertian etiket menurut pendapat ahli yaitu merupakan kumpulan tata cara dan sikap baik dalam pergaulan antar manusia yang beradab. Pendapat lain berkaitan dengan etiket adalah tata aturan sopan santun yang disetujui oleh masyarakat tertentu dan menjadi norma serta panutan dalam bertingkah laku sebagai anggota masyarakat yang baik dan menyenangkan.

Menurut K. Bertens, dalam buku berjudul Etika, 1994 Penerbit Gramedia Jakarta, selain ada persamaannya, ada empat perbedaan antara etika dan etiket yaitu secara umumnya sebagai berikut:
  • Etika adalah niatApakah perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak sesuai pertimbangan niat baik atau buruk sebagai akibatnya. Etiket adalah menetapkan cara, untuk melakukan perbuatan benar sesuai dengan yang diharapkan.
  • Etika adalah nurani (bathiniah). Bagaimana harus bersikap etis dan baik yang sesungguhnya timbul dari kesadaran dirinya. Etiket adalah formalitas (lahiriah), tampak dari sikap luarnya penuh dengan sopan santun dan kebaikan.
  • Etika bersifat absolut, artinya tidak dapat ditawar-tawar lagi, kalau perbuatan baik mendapat pujian dan  yang salah harus mendapat sanksi.
  • Etiket bersifat relatif, yaitu yang dianggap tidak sopan dalam suatu kebudayaan daerah tertentu, tetapi belum tentu di daerah lainnya.
  • Etika berlakunya tidak tergantung pada ada atau tidaknya orang lain yang hadir. Etiket hanya berlaku, jika ada orang lain yang hadir, dan jika tidak ada orang lain maka etiket itu tidak berlaku.
Manfaat etika dan etiket dalam PR sebagai landasan dan pedoman dalam melakukan pekerjaan, karena pekerjaan PR yang berhubungan dengan tanggung jawab moral.

Berdasarkan tiga pendapat tersebut di atas, secara umum tugas dan fungsi PR adalah sebagai berikut:

Menyampaikan kebijaksanaan manajemen kepada publik. 
Haruslah disadari bahwa keberhasilan suatu organisasi adalah atas dasar kepedulian orang lain dalam hal ini adalah publik yang berhubungan dengan organisasi. Bahwa usaha untuk mendapatkan image yang baik adalah dalam rangka menciptakan publik.
  • Understanding
  • Confidence
  • Support
  • Cooperation
Oleh karena itu agar tujuan untuk dapat mencapai adanya image yang baik maka dalam hal ini PR officer. Berfungsi menyampaikan policy/kebijaksanaan yang berlaku dalam organisasi kepada publik misalnya: mempromosikan suatu produk, kebijaksanaan kenaikan gaji/gaji tidak mengalami kenaikan walaupun harga tetap naik.

Sebagai marketing departemen organisasi, seorang PR berfungsi menjual organisasi. Dengan istilah lain PR berfungsi menjual citra yang baik/image yang baik tentang organisasi dengan harapan akan memperoleh bayaran berupa citra/image/good will.

Tujuan kebijaksanaan disampaikan kepada publik dimaksudkan adalah selain publik dapat mengetahui kebijaksanaan manajemen organisasi juga agar publik-publik tersebut dapat menyesuaikan diri dengan apa yang tercakup dalam kebijaksanaan tersebut. Dengan demikian seorang PR officer haruslah seorang yang cepat tanggap dalam menjalankan fungsinya khususnya dalam menyampaikan kebijaksanaan manajemen pada publiknya harus secara cepat diberitahukan/disampaikan.


Ruang lingkup kegiatan PR
Tujuan umum dari program kerja dan berbagai kegiatan PR adalah cara menciptakan hubungan harmonis antara organisasi/perusahaan yang diwakilinya dengan publiknya atau stakeholder. Hasil yang diinginkan yaitu terciptanya citra positif (good image), kemauan baik (good will), saling menghargai (mutual appreciation), saling timbul pengertian (mutual understanding), toleransi (tolerance) antara kedua belah pihak.

Tujuan dari proses perencanaan kerja adalah untuk mengelola berbagai aktivitas humas tersebut dapat diwujudkan jika terorganisasi dengan baik melalui manajemen  yang dikelola secara profesional dan dapat dipertanggungjawabkan hasilnya.

Program kerja PR dilaksanakan melalui berbagai kegiatan yang diantaranya adalah:
  • Special event
  • Social marketing public relations
  • Marketing public relations
  • Press and media relationship
  • Business communication public relations
  • Advertising public relations
  • Crisis management and complaint handling public relations
  • Public relations writing
  • Public relations campaign

Kegiatan PR tersebut bukanlah pekerjaan yang sangat mudah, akan tetapi harus dikelola secara profesional dan serius serta penuh konsentrasi, karena berkaitan dengan kemampuan PR dalam manajemen teknis dan sebagai keterampilan manajerial agar dapat mencapai tujuan atau sasaran sesuai dengan rencana yang diharapkan. Aktivitas praktisi humas mencakup sebagai:
  • Konseptor
  • Penasihat
  • Komunikator
langkah-langkah pokok yang menjadi landasan acuan untuk pelaksanaan program kerja kehumasan adalah sebagai berikut:

Meneliti dengan mendengarkan (research listening). Penelitian yang dilakukan berkaitan dengan opini, sikap dan reaksi dari mereka yang berkepentingan dengan aksi dan kebijaksanaan-kebijaksanaan suatu organisasi. setelah itu baru dilakukan pengevaluasian fakta-fakta, dan informasi yang masuk untuk menentukan keputusan berikutnya. Pada tahap ini akan ditetapkan suatu faktor dan informasi yang berkaitan langsung dengan kepentingan organisasi yaitu: what’s our problem (apa yang menjadi problem kita).

Merencanakan pengambilan keputusan (planning decision). Sikap, opini, ide-ide dan reaksi yang berkaitan dengan kebijaksanaan serta penetapan program kerja organisasi yang sejalan dengan kepentingan atau keinginan-keinginan, pihak  yang berkepentingan mulai diberikan: here’s what we can do ? (apa yang dapat kita kerjakan)

Mengkomunikasikan pelaksanaan (communication action). Informasi yang berkenaan dengan langkah-langkah yang akan dilakukan dijelaskan sehingga mampu menimbulkan kesan-kesan yang secara efektif dapat mempengaruhi pihak-pihak yang dianggap penting dan berpotensi untuk memberikan dukungan sepenuhnya. Here’s what we did and why (apa yang telah kita lakukan dan mengapa begitu)
Mengevaluasi (evaluation) PR mengadakan penilaian terhadap hasil-hasil program-program kerja atau aktivitas PR yang telah dilaksanakan. Termasuk mengevaluasi keefektivitasan dari teknik-teknik manajemen dan komunikasi yang telah dipergunakan. How did we do? (bagaimana yang telah kita lakukan?)
fesional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar